Monday, November 29, 2010

Menggambarkan Rasa Sayangku pada Bulbul (May 22, 2006)

Seperti inikah rasanya punya anak? Matanya adalah mata paling indah dan teduh yang pernah kulihat. Ekspresi wajahnya adalah yang paling lucu dan menggemaskan yang pernah kulihat. Wujudnya adalah wujud terindah yang pernah kulihat. Setiap kali melihatnya, perasaanku berbunga-bunga. Setiap saat aku selalu ingin bersamanya. Setiap kali bertemu dengannya, kelelahanku, seberat apapun, hilang begitu saja. Setiap kali melihatnya tidur, hatiku damai bukan main. Aku tak berani menimbulkan suara sekecil apapun, takut mengganggu tidurnya yang nyenyak. Aku tidak pernah bisa marah padanya karena ia memang tidak pernah membuatku marah. Aku hanya marah kalau ia mulai membuatku khawatir akan keselamatannya. Kadang aku marah karena ia merepotkanku. Tapi itu hanya sesaat. Kemarahanku itu menghilang dalam hitungan detik. Aku sedih saat ia tidak mau makan. Aku sedih saat ia meninggalkanku, mengacuhkanku walaupun aku berusaha sekuat tenaga untuk menarik perhatiannya. Aku rela melakukan apapun demi membuatnya bahagia. Aku selalu berharap ia bertumbuh besar dan sehat. Setiap hari aku berharap ia tumbuh semakin besar dan semakin besar lagi. Saat melihatnya dengan anak lain seusia atau lebih tua darinya, aku selalu membandingkan dan menjadi begitu bangga karena melihat anakkulah yang bertubuh paling besar. Namun di mataku, ia akan tetap dan selalu menjadi bayiku yang kecil mungil dan tidak pernah tumbuh besar. Ialah yang paling pintar, sikapnya paling baik, tingkah lakunya paling santun, suaranya paling merdu, langkahnya anggun dan gagah. Kalau mau ditambahkan terus, tulisan ini tidak akan pernah ada habisnya. Aku tidak pernah bisa berhenti mengaguminya. Sebau apapun tubuhnya karena belum mandi berhari-hari, bagiku, tetap saja aroma tubuhnya adalah aroma paling harum di hidungku. Walaupun aku begitu jijik pada air seni dan air liur, tapi tidak masalah bagiku terkena air seni dan air liur dari mulutnya yang indah. Semua perasaan itu kurasakan pada Bulbul. Anakku. Sampai kapanpun ia akan tetap terlihat seperti anjing kecil bagiku.

No comments:

Post a Comment